
Setiap pagi jam 07.30 WIB, paket MBG dikirim ke sekolah. Sedangkan wadah makan yang telah dipakai akan diambil pada pukul 10.00 WIB. Secara teknis, pembagian dilakukan di dalam kelas 1 dan 2, sedangkan untuk kelas 3-6 diambil oleh perwakilan dari setiap kelas. Selanjutnya MBG dimakan dan dinikmati seluruh siswa di dalam kelas masing-masing.
“Menunya berbeda setiap harinya, ada lauk, sayur, buah, dan nasi. Tapi kami tidak tahu menu setiap harinya apa saja,” kata Ibu Riska, Bidang Kesiswaan SDK St. Aloysius Surabaya.

Secara umum, pelaksanaan MBG di SDK Aloysius berjalan lancar, dan disambut gembira oleh para siswa. Keberadaan MBG ini dinilai para siswa dan sebagian orang tua sangat membatu mengurangi pengeluaran khususnya untuk uang saku untuk membeli makan siang atau jajanan.
Namun, anak-anak yang menerima program MBG ini diminta tetap membawa kotak makan bekal yang kosong, sebagai wadah bila jatah MBG miliknya tidak habis dimakan. “Sebagai antisipasi bila tidak habis, dan dapat dilanjutkan makannya pada jam istirahat kedua,” lanjutnya.

Para guru berharap, sekolah dapat memperoleh informasi menu apa saja yang akan diberikan kepada siswa sebelum paket MBG tiba di sekolah. Selain berharap menu bisa bervariasi, juga bisa diantisipasi bila ada jenis makanan yang tidak sesuai dengan anak-anak. Sebelum pelaksanaan MBG ini, sekolah telah meminta orang tua/ wali murid untuk mengisi daftar isian mengenai makanan yang dapat menimbulkan alergi atau yang tidak dapat dikonsumsi oleh anak. Data itu telah dikirimkan ke Polrestabes Surabaya. (Petrus Riski)